Makalah Sistem Informasi Manajemen (SIM)
A.
Latar Belakang
Perubahan lingkungan
bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis yang semakin kompetitif
menimbulkan persaingan yang semakin tajam, ini ditandai dengan semakin
banyaknya perusahaan milik pemerintah maupun swasta yang didirikan, baik itu
perusahaan berskala besar, perusahaan menengah maupun bersalah kecil. Banyak
perusahaan yang didirikan merupakan faktor pemicu tingkat persaingan yg semakin
tajam di lingkungan dunia usaha itu sendiri.
Keadaan seperti itu
baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat menpengeruhi kelangsungan
hidup usaha yang dirintis oleh para pelaku yg terlibat didalamnya, dilain pihak
perusahaan didalam usahanya memasarkan suatu produk memasarkan suatu
produk yang dihasilkan terkadang mengalami kesulitan di dalam menyalurkan
produknya kepada konsumen, hal ini memaksa perusahaan untuk lebih pro-aktif
dalam mengantisipasi situasi tersebut.
Dewasa ini
perekonomian Indonesia semakin berkembang, misalnya dapat dilihat dari perkembangan industri penghasil barang, salah satu industri yang perkembangannya pesat adalah industri yang bergerak pada minuman ringan.
perekonomian Indonesia semakin berkembang, misalnya dapat dilihat dari perkembangan industri penghasil barang, salah satu industri yang perkembangannya pesat adalah industri yang bergerak pada minuman ringan.
Perkembangan
yang pesat ini juga diikuti dengan
semakin ketatnya persaingan diantara produsen minuman ringan
tersebut. Produsen saling berebut untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas guna
meningkatkan laba.
B.
Rumusan Masalah
1.
Pengertian
Sistem Informasi Manajemen.
2.
Klasifikasi
Sistem Informasi Manajemen.
3.
Pembangunan
Sistem Informasi bagi Organisasi.
4.
Sumber
Informasi bagi Pihak Manajemen.
5.
Penggunaan
Sistem Informasi Manajemen.
6.
Pengaruh Sistem
Informasi Manajemen bagi Strategi Organisasi.
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui
pengertian dari sistem informasi, organisasi, manajemen dan strateginya.
2.
Mengetahui
hal-hal yang perlu diketahui oleh seorang manajer tentang organisasi untung
membangun dan menggunakan sistem informasi.
3.
Mengetahui cara
sistem informasi mempengaruhi organisasi.
4.
Mengetahui cara
sistem informasi dalam mendukung kegiatan manajer dalam organisasi.
5.
Mengetahui
perusahaan menggunakan sisterm informasi untuk keunggulan kompetitif.
D.
Manfaat
Penulisan
1.
Bagi
rekan-rekan mahasiswa
Makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai
sistem informasi, organisasi, manajemen dan strategi yang merupakan salah satu
mata kulaih dari jurusan Manajemen Program Studi Manajemen Perusahaan
2.
Bagi Pembaca
Makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
mengenai sistem informasi dalam mempengaruhi suatu organisasi dalam mengembangkan
kegiatan dimana sistem informasi mempermudahkan operasional organisasi.
E .
Sistematika
Penulisan
Sistematika uraian makalah ini terdiri dari
tiga bagian yaitu pendahuluan yang meliputi latar belakang, masalah, tujuan, dan
sistematika uraian. Kedua isi atau kajian teori dan pembahasan. Ketiga penutup
yang berisi kesimpulan dan saran dilengkapi dengan daftar pustaka.
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
atau dikenal dengan manajement information system merupakan penerapan
sistem informasi di dalam suatu organisasi untuk mendukung segala informasi
yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
SIM dapat didefenisikan sebagai
kumpulan interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan
dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Secara teori, komputer tidak harus
digunakan dalam SIM, tetapi kenyataannya SIM yang komplek tidak mungkin berfungsi
tanpa melibatkan elemen komputer.
B. Klasifikasi Sistem Informasi Manajemen
Lebih lanjut, bahwa SIM selalu
berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer (computer-based
information processing). SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem
informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari
sistem-sistem informasi sebagai berikut :
1.
Sistem
informasi akuntansi (accounting information system), menyediakan
informasi dari transaksi keuangan.
2.
Sistem
informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan
informasi penjualan, promosi, kegiatan-kegiatan pemasaran, dan kegiatan-kegiatan
penelitian pasar lainnya yang berhubungan dengan pemasaran.
3.
Sistem
informasi manajemen persediaan (inventory management information system). Menyediakan
informasi tentang persiapan, persediaan, cadangan, dll.
4.
Sistem
informasi personalia (personnel information systems). Menyediakan
informasi mengenai anggota, pengumuman anggota dalam organisasi, dll.
5.
Sistem
informasi distribusi (distribution information systems). Menyediakan
informasi penyaluran, pembagian, pengiriman barang ke berbagai tempat, dll.
6.
Sistem
informasi pembelian (purchasing information systems). Menyediakan
informasi mengenai permintaan barang yang telah dikeluarkan, dll.
7.
Sistem
informasi kekayaan (treasury information systems). Mengenai barang atau
inventaris yang dimiliki dan dipelihara oleh organisasi.
8.
Sistem
informasi analisis kredit (credit analiysis information systems). Menyediakan
informasi tentang analisis permohonan kredit dari berbagai aspek dalam
organisasi.
9.
Sistem
informasi penelitian dan pengembangan (research and development information
systems). Menyediakan informasi mengenai pemeriksaan, pengumpulan analisis,
dan penyajian data untuk memecahkan persoalan demi perkembangan dalam organisasi.
10.
Sistem
informasi teknik (engineering information systems). Menyediakan
informasi tentang metode mengerjakan sistem.
Semua sistem-sistem informasi
tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan
manajemen, diantaranya:
a.
Top
level management (strategic level) terdiri dari
direktur utama (president), direktur (vise-president) dan
eksekutif lainnya di beberapa bidang.
b.
Middle
level management (tactical level) dapat
terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang.
c.
Lower
level management (tehcnical level) disebut
degan operating management dapat meliputi mandor dan pengawas.
Gambar.
Informasi dan SIM untuk semua tingkat
manajemen
C.
Sumber
Informasi bagi Pihak Manajemen
Sistem informasi adalah suatu sistem yang
menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk
menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi
dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang
tergorganisasi.
Biasanya suatu perusahan atau badan usaha
menyediakan semacam informasi yang berguna bagi manajemen. Sebagai contoh:
Perusahaan toko buku mempunyai sistem informasi yang menyediakan informasi
penjualan buku-buku setiap harinya, serta stock buku-buku yang tersedia, dengan
informasi tersebut, seorang manajer bisa membuat keputusan, stock buku apa yang
harus segera mereka sediakan untuk toko buku mereka, manajer juga bisa tahu
buku apa yang paling laris dibeli konsumen, sehingga mereka bisa memutuskan
buku tersebut jumlah stocknya lebih banyak dari buku lainnya.
D.
Hubungan Sistem
Informasi dengan Organisasi
Sebuah organisasi adalah struktur sosial yang
stabil dan formal yang mengambil sumber daya dari lingkungan dan prosesnya
untuk menghasilkan output sesuai maksud dan tujuan adanya organisasi. Definisi
teknis ini berfokus pada tiga elemen organisasi. Modal dan tenaga kerja
merupakan faktor produksi primer yang diberikan oleh lingkungan. Organisasi
(perusahaan) mengubah input ini menjadi produk dan jasa dalam fungsi produksi.
Pandangan teknis organisasi mendorong kita untuk fokus pada bagaimana input
digabungkan untuk menciptakan output ketika perubahan teknologi diperkenalkan
ke perusahaan.
Sedangkan
ciri-ciri dari suatu organisasi adalah:
Rutinitas dan proses
bisnis, Semua organisasi menjadi sangat efisien dari
waktu ke waktu karena masing-masing individu di perusahaan mengembangkan
rutinitas untuk memproduksi barang dan jasa. Rutinitas ini disebut operasi
standar prosedur, aturan yang tepat prosedur, dan praktek yang telah
dikembangkan untuk mengatasi situasi dan hampir semua bisa diharapkan.
Politik organisasi, Orang-orang
dalam organisasi menempati posisi yang berbeda, dengan spesialisasi,
kekhawatiran, dan perspektif yang berbeda. Sebagai hasilnya, mereka secara
alami memiliki sudut pandang berbeda tentang bagaimana sumber daya,
penghargaan, dan hukuman harus didistribusikan. Perbedaan-perbedaan ini penting
bagi keduanya, manajer maupun karyawan, dan mereka menghasilkan perjuangan
politik untuk sumber daya, kompetisi, dan konflik dalam organisasi.
Budaya organisasi, Semua
organisasi memiliki asumsi yang mendefinisikan tujuan mereka dan produknya. Mencakup
serangkaian asumsi tentang apa produk organisasi, bagaimana seharusnya
menghasilkannya, di mana, dan untuk siapa.
Lingkungan organisasi, Organisasi
berada dalam lingkungan dimana mereka menarik sumber daya yang mereka punya
serta memasok barang dan jasa yang dibutuhkan. Organisasi dan lingkungan
memiliki hubungan timbal balik. Di satu sisi, organisasi terbuka untuk dan
tergantung pada lingkungan sosial dan fisik yang mengelilingi mereka.
Struktur organisasi, Dalam
perusahaan kewirausahaan kecil Anda akan sering menemukan sistem buruk yang
dirancang dan dikembangkan terburu-buru sehingga sering kesulitan untuk mengatasinya.
Dalam perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi ratusan dalam lokasi Anda,
akan sering menemukan tidak ada sistem informasi tunggal yang mengintegrasikan,
melainkan setiap lokal atau divisi masing-masing memiliki perangkat sistem
informasi.
Fitur lain organisasi, Beberapa
organisasi melakukan tugas-tugas rutin yang terutama dapat direduksi menjadi
aturan formal yang memerlukan penilaian kecil (seperti manufaktur suku cadang
mobil), sedangkan yang lain (seperti perusahaan konsultan) bekerja terutama
dengan tugas tidak rutin.
E.
Pengaruh
dan Pembangunan Sistem Informasi Manajemen bagi Strategi Organisasi
Sistem IT telah menjadi komponen
yang sangat penting bagi keberhasilan organisasi. Teknologi informasi, termasuk
sistem informasi berbasis Internet, memainkan peranan penting dan makin luas
dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatakan
efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, pengambilan keputusan
manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi
kompetitif mereka dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika
teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses
dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktivitas
bisnis lainnya. IT berbasis Internet dalam waktu singkat menjadi bahan yang
dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat
ini.
Sistem Informasi sangat mempengaruhi suatu
organisasi atau perusahaan dalam beberapa aspek, diantaranya:
a.
Dampak Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi, TI mengubah baik
biaya relatif dari modal dan biaya informasi. Sistem TI dapat dilihat sebagai
faktor produksi yang dapat menggantikan modal tradisional dan tenaga kerja.
Seiring dengan penurunan biaya teknologi informasi, maka TI mengantikan tenaga
kerja, yang secara historis telah meningkat biayanya. Oleh karena itu, teknologi
informasi menghasilkan penurunan jumlah manajer menengah dan pekerja
administrasi sebagai pengganti teknologi informasi pada kerja mereka (Laudon,
1990).
b.
Organisasi dan Dampak Perilaku
§ IT mendatarkan organisasi
Peneliti keperilakuan telah berteori bahwa
teknologi informasi memfasilitasi perataan hierarki dengan memperluas
distribusi informasi untuk memberdayakan karyawan tingkat rendah dan
meningkatkan efisiensi manajemen. TI mendorong pengambilan keputusan hak yang
lebih rendah dalam organisasi karena karyawan tingkat rendah menerima informasi
yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan tanpa pengawasan.
§ Organisasi pascaindustri
Teori pascaindusti lebih didasarkan pada
sejarah dan sosiologi daripada ekonomi juga mendukung gagasan bahwa TI harus
meratakan hirarki. Dalam masyarakat pascaindustri, otoritas semakin bergantung
pada pengetahuan dan kompetensi, dan tidak hanya pada posisi formal.
§ Memahami Resistensi organisasi terhadap
perubahan
Ada beberapa cara untuk memvisualisasikan
resistensi organisasi. Leavitt (1965) menggunakan bentuk berlian untuk
menggambarkan karakter saling terkait dan saling menyesuaikan teknologi dan
organisasi. Di sini, perubahan teknologi yang diserap, dibelokkan, dan
dikalahkan oleh pengaturan tugas organisasi, struktur, dan orang-orang.
c.
Internet dan Organisasi
Internet,
khususnya World Wide Web, memiliki dampak penting pada hubungan antara banyak
perusahaan dan entitas eksternal, dan bahkan pada organisasi proses bisnis di
dalam perusahaan. Internet meningkatkan aksesibilitas, penyimpanan, dan
distribusi informasi dan pengetahuan untuk membangun kembali dengan cepat
organizations. Perusahaan membangun kembali beberapa proses utama bisnis mereka
pada teknologi internet dan membuat teknologi ini menjadi komponen utama dari infrastruktur
TI mereka.
d.
Implikasi bagi Desain dan
Pemahaman Sistem Informasi
Untuk
memberikan manfaat yang sesungguhnya, sistem informasi harus dibangun dengan
pemahaman yang jelas tentang organisasi di mana mereka akan digunakan. Beberapa
yang harus dipertimbangkan:
Lingkungan di
mana organisasi harus berfungsi, Struktur organisasi: hirarki, spesialisasi,
rutinitas, dan proses bisnis, budaya dan politik, dan lain lain.
F.
Penggunaan
Sistem Informasi Manajemen bagi Organisasi
1. Menggunakan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Kompetitif
a.
Model Kekuatan Kompetitif
Porter
Pesaing tradisional, Semua
perusahaan berbagi ruang pasar dengan kompetitor lain dan terus berinovasi
untuk lebih efisien agar menghasilkan produk dan layanan baru, serta mencoba
menarik pelanggan dengan mengembangkan merek dan memaksakan biaya beralih pada
pelanggan.
Pendatang baru di pasar, Dalam
perekonomian bebas dengan tenaga kerja mobile dan sumber
daya keuangan, banyak perusahaan baru yang selalu memasuki pasar.
Produk dan layanan
pengganti, Di hampir setiap industri, ada produk pengganti
yang pelanggan Anda mungkin akan menggunakan jika harga Anda menjadi terlalu
tinggi. Teknologi baru menciptakan pengganti baru setiap saat. Contoh: Ethanol
dapat menggantikan bensin di mobil, minyak nabati untuk bahan bakar diesel
dalam truk, dan angin, batubara, dan hidro untuk pembangkit listrik industri.
Pelanggan, Kekuatan
pelanggan tumbuh jika mereka dengan mudah beralih ke produk pesaing, atau jika
dapat memaksa bisnis dan pesaingnya untuk bersaing pada harga saja dalam pasar
transparan di mana ada diferensiasi produk kecil, dan semua harga diketahui
langsung (seperti di Internet).
Pemasok, Kekuatan pasar
pemasok dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap keuntungan perusahaan,
terutama ketika perusahaan tidak dapat menaikkan harga secepat pemasok.
b.
Strategi Sistem Informasi untuk
Menghadapi Kekuatan Kompetitif
Kepemimpinan biaya
rendah, Sebuah sistem respon pelanggan yang efisien
secara langsung menghubungkan perilaku konsumen untuk distribusi dan produksi.
Pembedaan produk, Produsen dan
pengecer menggunakan sistem informasi untuk menciptakan produk dan layanan yang
disesuaikan dengan personal, agar sesuai dengan spesifikasi yang tepat dari
pelanggan individu.
Berfokus pada peluang
pasar, Gunakan sistem informasi untuk memungkinkan
fokus pasar tertentu, dan melayani target pasar yang sempit untuk lebih baik
daripada pesaing. Sistem informasi mendukung strategi ini dengan memproduksi
dan menganalisis data untuk penjualan tertata dan teknik pemasaran. Sistem
informasi memungkinkan perusahaan untuk menganalisis pola pembelian konsumen,
selera, dan preferensinya erat sehingga efisien untuk lapangan kampanye iklan
dan pemasaran untuk target pasar yang lebih kecil dan lebih kecil.
Memperkuat hubungan keakraban
pelanggan dan pemasok, Gunakan sistem informasi untuk memperketat
hubungan dengan pemasok dan mengembangkan keintiman dengan pelanggan. Hubungan
yang kuat dengan pelanggan dan pemasok meningkatkan biaya switching (biaya beralih dari satu produk ke
produk pesaing), dan loyalitas kepada perusahaan Anda.
c.
Dampak Internet terhadap
Keunggulan Kompetitif
Karena
Internet, kekuatan kompetitif tradisional masih di tempat kerja, tetapi
persaingan kompetitif telah menjadi jauh lebih intens (Porter, 2001). Teknologi
internet didasarkan pada standar universal yang setiap perusahaan dapat
menggunakannya, sehingga mudah bagi saingan untuk bersaing pada harga saja dan
bagi pesaing baru untuk memasuki pasar.
d.
Model Rantai Nilai Bisnis
Menggunakan
model bisnis value chain juga akan
menyebabkan Anda untuk mempertimbangkan proses Benchmarking
bisnis Anda terhadap pesaing Anda atau orang lain dalam industri terkait, dan
mengidentifikasi praktek-praktek terbaik industri.
Benchmarking melibatkan
perbandingan efisiensi dan efektivitas proses bisnis Anda terhadap standar yang
ketat dan kemudian mengukur kinerja terhadap standar-standar.
e.
Kompetensi Utama dan Strategi
Berbasis Jaringan Sinergi
Ide sinergi adalah bahwa
ketika output dari beberapa unit dapat digunakan sebagai masukan untuk unit
lain, atau baik pangsa pasar organisasi dan keahlian, hubungan biaya yang lebih
rendah dan menghasilkan keuntungan.
Meningkatkan kompetensi
utama, Sebuah kompetensi inti adalah kegiatan yang
telah dipimpin perusahaan secara mengglobal/kelas dunia. Secara umum,
kompetensi inti bergantung pada pengetahuan yang diperoleh selama bertahun-tahun
pengalaman praktek lapangan dengan teknologi.
2.
Menggunakan Informasi untuk
Mencapai Keunggulan Kompetitif
a.
Mempertahankan Keunggulan
Kompetitif
Sistem yang
awalnya ditujukan untuk menjadi strategis yang sering menjadi alat untuk
bertahan hidup, yang diperlukan oleh setiap perusahaan untuk bertahan dalam
bisnis, atau mereka dapat menghambat organisasi dari membuat perubahan
strategis penting untuk kesuksesan masa depan.
b.
Menyelaraskan TI dengan Tujuan
Bisnis
Untuk
menyelaraskan TI dengan bisnis dan menggunakan sistem informasi secara efektif
untuk keunggulan kompetitif, manajer harus melakukan analisis sistem strategis.
Untuk mengidentifikasi jenis sistem yang memberikan keuntungan strategis untuk
perusahaan mereka, manajer harus mengajukan pertanyaan berikut:
1)
Bagaimana
struktur industri di mana perusahaan berada?
2)
Apa bisnis,
perusahaan, dan rantai nilai industri perusahaan tertentu?
c.
Mengelola Peralihan Strategis
Perubahan sociotechnical, mempengaruhi
elemen baik sosial maupun teknis organisasi, dapat dianggap transisi strategis
gerakan antara tingkat sistem sociotechnical.
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem Informasi
Manajemen merupakan penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi untuk
mendukung segala informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
Level manajemen pada system
organisasi:
a.
Top
level management (strategic level) terdiri dari
direktur utama (president), direktur (vise-president) dan
eksekutif lainnya di beberapa bidang.
b.
Middle
level management (tactical level) dapat
terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang.
c.
Lower
level management (tehcnical level)
disebut degan operating management dapat meliputi mandor dan pengawas.
Dalam mengambil keputusan dan juga untuk
menjalankan operasional perusahaan seorang manajemen membutuhkan system
informasi sebagai penyedia informasi.
Sebuah organisasi adalah struktur sosial yang
mengambil sumber daya dari lingkungan dan prosesnya menghasilkan output sesuai
tujuan organisasi.
Sistem IT telah menjadi komponen
yang sangat penting bagi keberhasilan organisasi.